welcome to my blog

zealous worker is a dedicated worker, yet a passionate traveller. enjoy...

Wednesday, July 21, 2010

19 July – Karakuri Ningyo

Jepang identik dengan teknologi tinggi, salah satunya adalah kecanggihan robot buatannya. Dulu, yang terlintas dalam pikiran kalau mendengar kata ‘robot’ adalah robot fiksi pembela kebenaran semacam Voltus, Goggle V, Power Ranger, ataupun Ultraman. Sewaktu kecil, karena nggak terlalu suka boneka, saya sering main robot-robotan bertenaga baterai kotak milik sepupu saya. Robotnya berkepala kubah, dengan dada penuh panel berlampu warna-warni, tangannya berupa capit kuning, kakinya seperti melangkah tapi setelah saya jungkirkan terlihat ada roda dibawah telapaknya, dan yang paling norak setiap tiga langkah kubahnya terbuka memunculkan kepala singa kuning yang mendesis: “Hhhaaah…hhhaaah” trus menutup lagi. *gubragh* Norak sekali! Baru setelah rada gedean, baru tau kalau robot itu bisa hanya berupa lengan pemindah barang, kereta beroda yang mengikuti garis hitam, tank kecil berkamera yang digunakan sebagai alat bantu mengepung teroris, sampai Asimo yang secara fisik dibuat mirip manusia: bertangan & berkaki dua serta berjalan tegak diatas kedua kakinya. Kalau ditarik kesimpulan sederhana sih, robot itu alat mekanik yang bisa diprogram untuk menjalankan perintah tertentu dan melakukan tugas kompleks yang biasanya dilakukan oleh manusia. Dari sekian banyak jenis robot yang pernah saya lihat, ada satu yang bikin saya jatuh cinta, namanya Karakuri Ningyo.
Menurut definisi Wikipedia, Karakuri = mechanical device to tease, trick, or take a person by surprise, sementara Ningyo = boneka yang menyerupai manusia. Nggak seperti robot lain yang bisa melakukan berbagai perintah rumit, Karakuri Ningyo cuma punya satu tugas simpel: menyajikan teh. Apabila secangkir teh diletakkan pada nampan diatas tangannya, robot ini akan mulai berjalan. Dia bergerak sepanjang jarak yang sudah ditentukan, seolah-olah seperti berjalan (kakinya beneran gerak lho!), kemudian menundukkan kepalanya. Kurang lebih perilakunya sama kayak orang yang menyajikan teh ke tamunya. Nah, kalau dia dah nunduk itu artinya teh udah boleh diambil & diminum. Ga cuma mengantarkan teh, tapi dia juga bisa balik lagi. Begitu selesai minum, cangkir teh yang kosong diletakkan kembali ke nampan. Robot ini akan menegakkan kepalanya, berbalik arah, kemudian berjalan kembali ke tempat semula sambil membawa cangkir kosong tersebut. Wow!
Sebenernya kalau robot ini baru ada sekarang-sekarang ini justru jadi nggak special ya. Tapi berhubung teknologinya masih kuno, saya jadi lebih appreciate. Karakuri Ningyo (からくり人形) bukanlah barang baru, dia sudah ada sejak abad ke 17. Bukannya pake baterai kayak robot-robotan sepupu saya, robot jadul ini digerakkan oleh per yang terbuat dari tulang ikan paus, didukung dengan lever (pengungkit) & cam (semacam tuas yang mengubah gerakan memutar menjadi gerakan keatas-kebawah). Ajaib aja siy, jaman dulu ada yang kepikiran buat bikin mekanisme rumit kayak gini cuma buat menyajikan teh. :D

No comments:

Post a Comment