Kalo denger nama Toyota, pasti yang kebayang pertama adalah mobil. Itulah kenapa saya sempet kaget waktu mengunjungi Toyota Commemorative Museum of Industry & Technology, yang ternyata berawal dari mesin tenun dan bukannya langsung bikin mobil. :D Sakichi Toyoda lahir di Shizuoka Prefecture tahun 1867, dan menciptakan mesin tenun kayu di usianya yang ke 23. Berturut-turut kemudian ia mengembangkan mesin pemintal benang, mesin tenun dengan kayu dan besi, mesin tenun berputar, sampai ke mesin tenun otomatis, dan terus berkarya sampai meninggal dunia di tahun 1930.
Masuk ke museum ini melewati lobby yang lega, saya masuk ke Textile Machinery Pavillion. Disini saya merasa kembali ke jaman dulu, dimana ada satu lantai produksi seluas 3,486 meter persegi yang penuh mesin tenun. Blok pertama berisi patung yang memeragakan cara paling tradisional untuk memintal benang dan menenun kain, yaitu dengan gulungan benang yang diputar, disambungkan dengan mesin tenun beroda yang digerakkan dengan tangan dan kaki. Berikutnya pada Garabo Spinning Machine saya bisa melihat mesin pemintal benang berteknologi Jepang di era Meiji (1868 – 1912) bersebelahan dengan mesin tahun 1920an yang mengadopsi system kerja mesin pemintal benang impor dari Inggris. Ceritanya sih, gabungan teknologi barat dan timur dalam pemintalan benang, menghasilkan mesin pemintal benang dengan system terotomasi dan dikendalikan oleh computer. Saking otomatisnya, kalo ada benang yang putus ditengah proses pemintalan, bisa langsung nyambung sendiri lho! Keren… Udah gitu ditampilin deh, mesin tenun masa kini yang berteknologi tinggi, yang diilhami dari gerak mekanik Karakuri. Lewat dari bagian tekstil, saya masuk ke bagian metal processing. Disini cukup banyak display proses pengolahan metal seperti, yaitu forging / penempaan, casting / pengecoran, dan cutting / pemotongan. Sudah sering sih lihat mobil dibikin, tapi baru nyadar kalo proses ngebentuk panel-nya aja panjang bener. :p Dari sana saya lanjut ke Automobile Pavillion seluas 7,900 meter persegi berisi segala macam mobil dan pretelannya, dari mulai sejarah mobil, spare part, pengetesan mekanisme, mesin press raksasa, sampai ke teknologi robot untuk welding / assembling / painting. Tempat favorit buat saya dan teman-teman untuk berfoto narsis bersama mobil-mobil lucu yang jarang kelihatan di jalan. Hehehe… Nggak kerasa, keliling museum ini cape juga. So far, ini museum terbesar yang pernah saya puterin. Di akhir kunjungam, beberapa teman belanja di toko souvenir. Ada yang beli miniatur mobil antik, beli parfum mobil berbentuk mobil sport, beli kartu pos bergambar truk unik jaman dulu, sementara saya, as usual, ambil foto sebanyak batre & memori kamera saya mampu. :D
No comments:
Post a Comment